Thermocouple terdiri dari berbagai macam tipe diantaranya :
1. Thermocouple Type B
Type B (Pt・30%Rh/Pt・6%Rh)
Thermocouple 600℃〜1700℃
Thermocouple Tipe B dapat digunakan secara terus menerus dalam proses oksidasi dan atmosfer netral hingga 1600 ℃ dan dalam penggunaan waktu singkat bisa sampai 1700 ℃.
Tipe B dianjurkan terutama untuk aplikasi yang memerlukan presisi pengukuran dan durabilitas pada suhu yang tinggi.
2. Thermocouple Type R
Type R (Pt・13%Rh/Pt)
Thermocouple 0℃〜1600℃
Tipe R memiliki sifat mekanik superior dan direkomendasikan untuk penggunaan terus menerus dalam proses oksidasi dan atmosfer lembam sekitar suhu hingga 1400 ℃ dan penggunaan waktu singkat bisa sampai 1600 ℃. Namun tidak boleh digunakan dalam ruang hampa, Di antara thermocouple (jenis logam mulia) Tipe R yang paling banyak digunakan.
3. Thermocouple Type S
Type S (Pt・10%Rh/Pt)
Thermocouple 0℃〜1600℃
Thermocouple Type S adalah sejarah pertama thermocouple yang dikembangkan oleh Le Chatelier tahun 1886. Ini telah banyak digunakan sebagai thermometer standar sebagai interpolasi untuk menentukan Suhu skala antara fixed (pembekuan) poin mulai dari 630,74 ℃ dari Antimony ke 1064.43 ℃ dari Emas didefinisikan oleh International Practical Temperature Scale (IPTS). aplikasi mirip dengan Tipe R, tetapi memiliki sedikit kekuatan mekanik.
4. Thermocouple Type N
Type N (Nicrosil/Nisil)
Thermocouple -200℃〜1250℃
Tipe N ini merupakan kombinasi thermocouple baru 84Ni-14.2Cr-1.4Si vs 95.5Ni.-4.4Si-0,1 mg pertama kali dikembangkan oleh Bahan Penelitian Laboratorium Australia Departemen Pertahanan. Penelitian lebih lanjut dan evaluasi telah secara ekstensif dilakukan oleh NIST (Eks NBS), ASTM dan penelitian organisasi untuk standarisasi. Tipe N memiliki sifat superior dalam stabilitas jangka panjang dan oksidasi resistensi di atas tipe K bila digunakan pada suhu tinggi berkisar 600-1250 ℃.
5. Thermocouple Type K
Type K (Ni・Cr/Ni・Al)
Thermocouple -200℃〜1250℃
Tipe K awalnya dikembangkan oleh Mr A. L. Marsh of Hoskins Co, AS pada tahun 1906 dan, sejak saat itu mengalami banyak perbaikan. memiliki karakteristik yang handal dan paling banyak digunakan sebagai thermocouple industri karena memiliki karakteristik yang serbaguna. Dapat digunakan dalam oksidasi atau lembam atmosfer pada suhu sampai
dengan 1200 ℃. Tipe K dapat digunakan dalam hidrogen atau amonia pada atmosfer jika poin suhu berada di bawah 42 ℃. Namun, tidak boleh digunakan dalam oksidasi sulfur korosif (atmosfer) kecuali benar-benar dilindungi dengan menggunakan Thermowell anti korosi.
6. Thermocouple Type J
Type J (Iron/Constantan)
Thermocouple 0℃〜750℃
Tipe J direkomendasikan untuk digunakan dalam oksidasi atau atmosfer vakum sampai dengan 750 ℃. tipe J dengan mudah diterima untuk digunakan dalam berbagai aplikasi. Namun, tidak boleh digunakan dalam atmosfer sulfur di atas 538 ℃ karena pembentukan sulfida yang mengarah ke konduktor. besi Elemen sering berkarat di lingkungan lembab karena itu tipe J kurang diinginkan daripada tipe T untuk pengukuran suhu rendah.
7. Thermocouple Type T
Type T (Copper/Constantan)
Thermocouple -200℃〜350℃
Tipe T memiliki ketahanan yang baik untuk korosi di atmosfer lembab dan cocok untuk pengukuran temperatur rendah dibawah 0 (nol) . Hal ini dapat digunakan dalam ruang hampa dan dalam proses oksidasi hingga 400 ℃.
tipe T banyak digunakan di laboratorium. Tipe T adalah thermocouple pertama yang toleransi penggunaan dalam suhu sub-nol .
8. Thermocouple Type E
Type E (Ni・Cr /Constantan)
Thermocouple -200℃〜900℃
Tipe E memiliki karakteristik resolusi terbaik terhadap perubahan temperatur. karena diadopsi oleh ANSI pada tahun 1964 dan JIS di 1974, tipe E telah memenuhi peningkatan pesat dan telah banyak digunakan bahkan dalam skala besar termal dan stasiun tenaga nuklir. Hal ini dapat digunakan hingga 750 ℃ terus menerus.
Tipe E memiliki resistivitas tertinggi diantara logam dasar thermocouple.
9. RTD (Resistance Temperature Detector)
RTD merupakan salah satu jenis alat pengukur suhu / temperatur yang menggunakan resistensi yang tinggi sehingga menjamin keakurasian yang tinggi dan memiliki respon yang cepat terhadap perubahan suhu / temperatur didalam ruangan atau diluar ruangan.
Range Temperature : -200 sampai dengan 600 ℃.
RTD sensor memiliki beberapa jenis resistensi diantaranya sbb :
PT 50, PT 100, PT 1000 dll.